Bantul. Pura Tirta Kamandalu Sendang Beji, di desa Parang Reja, Girijati, Kec. Purwosari, Gunung Kidul melaksanakan piodalan yang dipimpin langsung oleh Pinandita Ida Bagus Agung, M.T. didampingi pinandita Dwi Winarto, S.Ag. dan pinandita Widiantoro, S.Sos. serta diiringi oleh kelompok penyungsung dari umat Hindu di Yogya Selatan. (Minggu, 14 juli 2024).
Piodalan Pura Tirta Kamandalu Sendang Beji pada pagi hari bertepatan saat upacara Banyu Pinaruh hari suci Saraswati, pada hari Minggu pahing wuku Sinta menurut kalender wuku. Pada saat upacara banyu pinaruh patut membersihkan dan menyucikan diri pada sumber sumber mata air, laut, danau, Tirta mumbul, Pancuran.
Dalam upacara tersebut disampaikan Dharma wacana oleh bapak I Dewa Putu Gede Raka, M.Pd.H. tentang hakekat ilmu pengetahuan yang suci dengan dilambangkan oleh Dewi Saraswati, dewi yang sangat cantik. Ilmu pengetahuan memberikan kebahagiaan bagi yang memilikinya.
Tepat sekali pura Tirta Kamandalu melaksanakan piodalan saat banyu pinaruh karena tempat ini terdapat mata air yang mensucikan bagi mereka yang percaya. tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh orang dari berbagai daerah untuk melaksanakan doa.
Piodalan berasal dari kata “wedal” yang berarti keluar atau lahir. sehingga piodalan atau odalan dimaknai hari peringatan berdirinya sebuah bangunan suci atau pura. terdapat tujuh syarat atau sattwika yadnya suatu piodalan yang dilaksanakan, yakni :
- Sraddha : melaksanakan Yadnya dengan penuh keyakinan
- Lascarya : melaksananakan Yadnya dengan penuh keikhlasan
- Sastra : melaksanakan Yadnya dengan berlandaskan sumber sastra
- Daksina : melaksanakan Yadnya dengan sarana upacara
- Mantra dan Gita : melaksanakan Yadnya dengan melantunkan lagu lagu suci keagamaan
- Annasewa : melaksanakan Yadnya dengan persembahan jamuan kepada tamu yang menghadiri upacara
- Nasmita : melaksanakan Yadnya dengan tujuan bukan untuk pamer kekayaan atau kemewahan